Masa Laluku, Masa Depanmu
seri pembuka
Ku untai kata di setiap goresan pena, tentang
cinta ku di setiap detik. Bukti cinta yang terus bertumbuh melewati ukiran
cerita seorang pemilik masa muda, mengajaknya untuk berbagi cerita pada engkau
wahai sang muda. Begitu kejamnya setapak cinta jika dilewati tanpa pemikiran
yang matang. Tiada wadah aku memperingati mu hanya lewat coretan tangan tempat
ku berbagi dan di dalam doa aku berharap engkau menjadikan masa mudamu berarti.
Namun di ujung cerita tetap terasa kasih Tuhan yang tak berujung, menyertai
aku, sang pemilik masa muda itu hingga waktupun menjadi uban.
Di sudut kehidupan, berdiri kokoh
sebuah gubuk kecil penuh kasih dan sayang yaitu keluarga. Ketika aku terlahir
di tengah ruang yang disebut keluarga, nada-nada ucapan syukur seringku
lantunkan kepada Tuhan yang begitu baik padaku. Aku terlahir berdampingan
dengan sosok yang ku sebut adik dan aku dituntun kearah panah kebaikan oleh
seorang ibu dan di setiap hari aku dikenyangkan dengan aturan, perilaku dan
sikap kehidupan yang baik dari pribadi yang ku sanjung yaitu ayah.
Namun waktu mengubah aku ketika separuh
dari hidupku hilang. Seperti kiasan dunia yang berkata “kehormatan sebuah
keluarga adalah ayah”, dan itu pergi dariku. Hari berganti hari, kini dunia
merubah pribadiku.
Aku menjadi seorang pemuda yang tak
pernah mengenal kebaikan. Pribadiku menjadi pribadi yang alergi mengkonsumsi
aturan, lingkungan membawa aku ke sebuah komunitas yang selalu ingin disanjung,
komunitas muda yang penuh dengan kebebasan. Komunitas yang sering diwarnai
dengan aksi mabuk-mabukan. Perubahanku menciptakan satu pernyataan ketika aku
ditegur yaitu setiap teguran dan nasihat ibu adalah hal yang kuanggap kampungan
dan beranggap ibuku kolot.
Satu hal yang telah kulupa, bahwa
ketika aku berubah menjadi pemberontak bahkan ketika aku mengabaikan nasihat seorang
ibu, aku telah berada dalam proses penghancuran masa mudaku. Kelakuanku
membuatku tak mampu mendengar bisikan kebaikan. Segala hal buruk ku coba lalui
di masa mudaku yang kini menyisahkan bait-bait penyesalan.
Dalam setiap baris kisahku ini, aku ingin
engkau mempelajari semua yang menjadi nasihat dan mengubah arah langkahmu ke
jalan yang lebih baik saat engkau berada pada jalan yang sama, yang pernah aku
lalui, wahai engkau sang muda-mudi.
Hari ini ku awali kisah cintaku di masa
muda, kisahku yang akan mengajari dunia muda agar segera berpaling dari tikungan-tikungan
cinta yang dihiasi nafsu. Aku membisu dari semua aktifitas saat mengenal sosok
yang disebut “ma comblang”,yang membisikan cinta seorang gadis terhadap aku. Suatu
hubungan tanpa perhatian yang jelas dan perasaan yang pastipuun berdiri kokoh
di celah hidupku. Setelah ma comblang membangun jembatan yang kokoh, yang
menghubungkan cinta ku dengan si dia, kebanggaan menjadi milikku. Aku merasa
mampu dan hebat saat berada bersama si dia di ruang asmara. Hanya ingin seperti
layaknya muda-mudi yang merasakan apa itu pacaran, kini itu yang aku rasakan
tanpa menyinggahkan pikiran pada hal-hal yang lebih berarti.
Dan hubungan cinta antara aku dan si
dia, kini ku bangun tanpa ungkapan rasa sayang.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar